LUBUK LINGGAU, 26 Mei 2025 — Pemerintah Kota Lubuk Linggau menunjukkan dukungannya terhadap penguatan budaya literasi berbasis kearifan lokal melalui kehadiran Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lubuk Linggau, H. Trisko Defriyansa, dalam kegiatan Bedah Buku “Gulai Ampai” yang digelar di Aula Perpustakaan Kota Lubuk Linggau, Senin (26/5).
Acara ini menjadi salah satu upaya penting dalam mengembangkan konten literasi lokal untuk meningkatkan budaya baca masyarakat sekaligus memperkenalkan nilai-nilai budaya khas daerah. Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita semakin sadar akan pentingnya literasi dan nilai-nilai budaya lokal. Saya percaya karya seperti ‘Gulai Ampai’ akan terus menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai budaya sendiri melalui literasi,” ungkapnya.
Acara bedah buku ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua TP PKK Hj. Risca Priba Ayu, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Hj. Mipta Hulummi, Ketua DWP Hj. Henita Andriani, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Firdaus Abky, serta perwakilan dari sejumlah dinas terkait.
Kepala Dinas Perpustakaan Kota Lubuk Linggau, Cikwi, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan mempromosikan buku-buku khas Lubuk Linggau, tetapi juga menjadi bagian dari sosialisasi pentingnya peran perpustakaan sebagai pusat pengetahuan masyarakat.
“Kami berharap semakin banyak masyarakat yang datang dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Ini bagian dari upaya kita meningkatkan minat baca masyarakat,” jelas Cikwi.
Lebih lanjut, Cikwi menyebutkan bahwa Dinas Perpustakaan Kota Lubuk Linggau saat ini merupakan satu-satunya dinas perpustakaan di Sumatera Selatan yang berhasil meraih akreditasi A dengan 9 komponen penilaian, sebuah capaian yang menjadi kebanggaan bersama.
Acara ini menghadirkan Desy Arisandi, penggiat literasi sekaligus penulis buku Gulai Ampai, sebagai narasumber utama. Sesi diskusi dipandu oleh moderator Dr. Rusmala Dewi, seorang budayawan dan pegiat literasi, yang bersama-sama mengeksplorasi nilai-nilai budaya lokal yang terkandung dalam buku tersebut serta relevansinya bagi generasi muda.
Pemerintah Kota Lubuk Linggau berharap melalui kegiatan seperti ini, literasi berbasis kearifan lokal dapat semakin berkembang, membangkitkan rasa bangga masyarakat terhadap budaya sendiri, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah.
(Redaksi)